Mahasiswa di Jerman Ungkap Tips Hemat dengan ‘Makanan Sisa’!
Ketika kita berada di luar negeri, hidup bisa menjadi tantangan besar. Selain harus beradaptasi dengan bahasa dan budaya baru, mengelola keuangan harian juga menjadi bagian penting yang memerlukan penyesuaian. Namun, ada kisah menarik dari Matthew, seorang mahasiswa Indonesia di Jerman, yang berhasil mengatasi kerasnya kehidupan di sana dengan trik unik: memanfaatkan ‘makanan sisa’.
Di Jerman, tersedia sebuah aplikasi bernama TooGoodToGo. Di sini, kita bisa membeli makanan yang disebut ‘sisaan’ dengan harga yang jauh lebih terjangkau. Penting untuk dicatat, makanan ini bukan sisa bekas orang lain, melainkan makanan yang tidak laku di restoran atau hotel, yang kemudian dijual dengan harga yang lebih murah.
Matthew menjelaskan bahwa dalam aplikasi ini, tersedia beragam pilihan tempat makan, mulai dari toko roti hingga Starbucks. Namun, proses pembelian memang membutuhkan ketangkasan karena persediaannya bisa habis dengan cepat.
Bagi mereka yang tertarik mencoba pengalaman membeli makanan dengan harga terjangkau, di Indonesia juga terdapat aplikasi serupa yang bernama Surplus. Aplikasi ini menjual makanan ‘sisa’ dari restoran atau hotel dengan harga yang lebih terjangkau. Matthew menyarankan untuk langsung mengunduh aplikasi ini melalui Playstore atau App Store bagi yang ingin menikmati hidangan berkualitas dengan harga yang lebih hemat.
Trik yang dilakukan oleh Matthew ini memberikan inspirasi bagi banyak orang untuk lebih kreatif dalam mengelola keuangan, terutama dalam hal makanan. Belajar dari pengalamannya di Jerman, penggunaan aplikasi semacam ini bisa menjadi solusi cerdas bagi mereka yang ingin menikmati hidangan lezat tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar. Selain itu, ini juga membantu mengurangi pemborosan makanan, memberikan kesempatan bagi makanan yang seharusnya terbuang menjadi nikmat bagi orang lain.
Kisah Matthew menjadi gambaran bagaimana dengan kecerdikan dan inovasi, kita dapat menemukan solusi hemat yang tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri tetapi juga untuk lingkungan sekitar. Adopsi konsep ‘makanan sisa’ ini tidak hanya membantu finansial, tetapi juga menyuarakan pentingnya keberlanjutan dalam mengelola sumber daya makanan.
Gimana nih moods? Mau nyobain tips dari Matthew?
Leave a Reply